Kamis, 12 April 2012

Natasha...
Gadis ramah murah senyum bermata bulat. Rambutnya senantiasa tergerai sebahu. Keriting ikal.
Natasha...
ahh... betapa nama itu terdengar indah ditelingaku...
bukan hanya namanya yang membuatku terkesan
lembut suaranya,,, halus tutur katanya,,, sopan tingkah lakunya,,,
ahh.... Natasha...

Suatu senja aku melihatnya duduk seorang diri di bangku taman
Bukan pemandangan yang mengherankan jika melihatnya duduk disana tiap senja hari dan pulang menjelang maghrib tiba. Aku hanya heran melihat wajahnya yang tengah bermuram durja. Mukanya tertunduk menyembunyikan suara hatinya. Selembar kertas tergenggam lesu di jari lentiknya. Setangkai mawar putih terkulai lemas di samping tempat duduknya.

Natasha...
Ada apa gerangan dengan dirimu duhai kekasihku...???

Senja di ufuk barat perlahan turun memasuki ujung kota. Dan Natasha masih terduduk lesu di bangku panjang taman kota. Perlahan sebuah mobil sedan merayap mendekati parkiran taman. Seorang pemuda berjalan pelan mendekati Natasha. Siapa pemuda itu? Mengapa aku tak pernah melihatnya sekalipun menemani Natasha disini? Siapakah dia?? Apakah maksud kedatangannya menemui Natasha??

Natasha terlihat tersenyum getir menatap pemuda bertubuh tinggi itu. Pemuda itu balas tersenyum pada Natasha. Mereka saling berjabat tangan, lalu pemuda itu duduk di sebelah Natasha.
Hai Pemuda.... jangan kau ganggu Natasha ku???
Pergi kau dari hadapanku???
Nat... hati-hatilah dengan pemuda itu.... Aku tak ingin kau bersedih....

Aku mencoba berteriak menyuarakan isi hatiku....

" Anginnya cukup kencang ya... Kau tidak apa-apa Nat?", samar-samar kudengar pemuda itu mencoba perduli pada Natasha. Ahh... pasti itu hanya tampang pura-puranya. Sama seperti dengan Edo, awalnya pura-pura mencintai Natasha...ee...ujung-ujungnya malah memacari sahabatnya. Cowok apaan tuch.. Sahabat macam apa pula itu Nindy...

" tidak apa-apa San... Aku baik-baik saja... Biarlah angin itu berhembus mengantarkan udara sejuk dan membawa serta udara kotor menjauh dari sini.."

"Nat......"

"Tak apa San... Mas Edo sudah memilih Nindy... dan aku memilih menetap disini..."

"Taukah kau Nat?? Sebenarnya aku datang kesini untuk mu... Aku ingin menemanimu dalam sepi..."

Sepi kau bilang..... Nat tak pernah kesepian selama ada aku disini. Kau justru yang telah membuat udara Nat jadi tambah sumpek... Buktinya Nat membiarkanku berhembus menyelimuti jiwanya... Jadi untuk apa kau perlu menemani Natasha????

"Nat... ijinkalah aku menemani dan menjagamu... Biarkanlah aku yang menghapus dukamu... Perkenankalah aku menjadi masa depanmu kelak..."

"San... kau orang baik... Kau sangat sayang padaku... Tapi...aku belum siap menerima kepergian mas Edo... Biarlah aku sendiri menikmati kesejukan udara taman ini... Kau masih memperbolehkan aku disini kan San???"

"Tentu saja Nat. Kau boleh tinggal disini kapanpun kau mau. Pasti Papa dan Mama ku senang kau bisa menemaninya disini"

"Terima kasih San..."

Mereka berdua duduk diam menatap danau kecil buatan di hadapan mereka. Natasha bersandar dipundak lelaki itu.

Papa...Mama...  aahhh.... Taukah kau Nat... Aku masih disini... Aku belum pergi meninggalkanmu... Aku takkan pernah pergi dari sini. Aku yang akan menemanimu Nat... Tapi jika kelak kau berhasil menemukan pengganti Edo mu... Aku mohon...jangan pernah kau lupakan aku... melupakan taman ini... melupakan kesejukan udara yang kuselimuti disini... Aku mohon Nat....


Semarang, 12 April 2012

Selasa, 13 Maret 2012

SUNYI . . .

Sunyi...
Pagi ini aku dilanda kesunyian yang teramat sangat. Begitu hening tiada suara. Senandung dari komputer kawanku pun tak mampu mengusik kesunyian hatiku.
Pagi....
Mentaripun enggan menampakkan wajahnya. Pijarnya terasa malu untuk menyinari jiwaku. Seakan dia pun enggan bercanda dan menyapa jiwaku.
Embun...
Lembabnya udara mengacaukan pikiranku. Terasa hening merasuk sukmaku.
Angin...
Sejukmu menggigit kulitku. Terasa menyembul dari tiap pori-poriku.

Ya....betapa pagi ini kurasakan sunyi yang begitu dalam. Entah apa gerangan... Suara-suara nyaring itu terdengar sumbang di telingaku...

dan... akhirnya kubiarkan diriku tenggelam dalam pekerjaan keseharianku. Berhadapan dengan tampang-tampang manis dan muram menghiasi mata hatiku. Duduk tenang didepan laptop. Berjibaku dengan setumpuk berkas-berkas yang harus aku kerjakan....

ahh... Semoga hari ini dapat kulalui dengan baik....



Semarang, 14 Maret 2012

Kamis, 01 Maret 2012

KARYAWAN VS ROBOT

KARYAWAN....

Apa sich itu KARYAWAN?? Apa makna dibalik kata KARYAWAN???

KARYAWAN.... atau ada yang mengistilahkan dengan kata PEGAWAI... itu sama saja... sam-sama berada dibawah pimpinan seorang penguasa.

Menurut wikipedia arti kata karyawan adalah sebagai berikut :
"Karyawan dari kata dasar "karya" yang diberi akhiran -wan yang berarti pekerja, seringkali di sebuah pabrik atau kantor besar. Oleh pemerintah Orde Baru kata ini digunakan untuk menggantikan istilah buruh yang sejak 1965 ditabukan di Indonesia."

Sedangkan menurut PAULUS BAMBANG WIRAWAN, karyawan adalah pribadi yang tinggi, jauh lebih tinggi dari mesin dan alat produksi lainnya (http://carapedia.com).


Karyawan adalah aset penting dari setiap perusahaan. Entah itu perusahaan swasta ataupun pemerintah. Entah itu sektor kecil, menengah ataupun atas. Karyawan memegang peran penting dalam setiap lini pekerjaan. Tanpa seorang karyawan, pemimpin takkan bisa disebut sebagai pemimpin. Dan perusahaan takkan mampu berdiri tanpa bantuan KARYAWAN.


Pemimpin seharusnya tau bagaimana cara memimpin. Pemimpin juga harus tau proporsional pekerjaan yang di emban oleh karyawannya. Bukan se-enaknya saja menyerahkan tugas menumpuk dengan deadline ataupun tenggat waktu yang sangat minimal. Karena KARYAWAN bukanlah ROBOT  mesin yang dapat diperintah dan dipaksa untuk mengerjakan ini dan itu saja.


Kalau saja tugas KARYAWAN tergantikan oleh ROBOT...apa jadinya perusahaan ya...???


Perusahaan makin sukses..??? 
Mungkin saja iya


Perusahaan makin maju...??
Bisa jadi iya


Perusahaan makin lancar...??
Seharusnya iya

Tapi apakah benar KARYAWAN bisa tergantikan oleh ROBOT mesin???

kalau lah ada robot mesin...tentu butuh baterai. Hape saja kalau baterainya habis kudu di charge tiap waktu secara rutin. Bahkan jika saat low bat, hape keseringan di charge sambil digunakan untuk terus berkomunikasi..


Apa jadinya jika tenaga manusia itu tergantikan oleh ROBOT??? 
siapa yang akan membantu mengisi ulang baterai?? siapa yang akan jadi mekaniknya ketika sang robot mulai menunjukkan keluhan-keluhannya?? siapa yang akan mengatur alur pekerjaan???
apakah ROBOT mampu menjawabnya???
Jika IYA... lalu siapa yang akan MENCIPTAKAN ROBOT???


Tak jarang aku melihat banyaknya rutinitas pekerjaan yang di emban seorang KARYAWAN.  Aku bahkan melihat dan merasakan sendiri bagaimana seorang karyawan banting tulang demi menyelesaikan pekerjaannya. Tak sedikit orang yang membawa pekerjaannya ke rumah. Hingga orang-orang disekitarnya terabaikan.

KARYAWAN adalah manusia yang seharusnya patut diberi penghargaan. Tanpanya pekerjaan takkan selesai tepat waktu.

Namun... sekali lagi ku katakan...
"KARYAWAN bukanlah ROBOT mesin..."


 Smg, 02032012: 00.15

Senin, 13 Februari 2012

Senja untuk mereka



Senja sudah mulai menapaki waktu
Suara anak-anak kecil berlarian mengitari waktu
Biarkanlah mereka menikmati suatu waktu di senja hari
Biarlah mereka bercumbu dengan senja sore ini
Karena esok pagi mereka kembali berjuang melawan nasib
Berjuang mencari segenggam uang
Hanya sekedar untuk mendapatkan sesuap nasi
Tuk terus berjuang di ke-esokan hari
Wahai anak jalan...
Teruslah berjuang...
Jangan lah kau bermuram durja apalagi putus asa
Karena suatu hari nanti... kelak kalian kan temukan
Bahwa merekalah yang menang yang dapat melawan derasnya pergulatan hidup...

Rabu, 09 November 2011

Coretan Hati

Lelah rasanya melihat ini semua....
Ohh....kemanakah aku akan berlari...
Perasaan ini semakin tiada karuan...
Tuhan... ini semakin membuatku tak menentu...
Berada di tengah - tengah kemelut yang melanda...
Berada di sekitar orang - orang yang tengah berebut kebenarannya sendiri...

Aku lelah...
Letih merayapi seluruh nadiku
Lemah menggerogoti setiap jengkal darahku

Jatuh...

Kamis, 13 Oktober 2011

animasi












INI KISAH AKU





Suatu ketika saat aku berada di dua persimpangan
dihadapkan pada masalah yang membuat aku bingung harus memilih

inilah kisah aku...

aku..
seorang wanita yang bekerja disebuah perkantoran
sekian tahun bekerja demi kesibukan semata
karena tak ingin di cap sebagi seorang pengangguran, aku bekerja…
lumayan...
hasil keringatku bisa aku pakai untuk shopping ataupun sekedar hang out dengan teman-teman
teman-teman aku banyak
aku tak segan menjalin hubungan baik dengan berbagai kalangan teman
selama teman yang kumaksud itu bisa membuat aku merasa nyaman berada di dekatnya

Aku...
bekerja tiap hari tak kenal lelah
dan menikmati masa-masa lajangku bercengkerama dengan teman-teman sejawat
kadang di kantin ataupun sekedar mendengar kisah curhat mereka

Tapi kini Aku..
memilih menikah dengan seorang pria yang aku cinta
yang aku kenal lebih dari 4 tahun yang lalu
berawal dari perkenalan sebuah organisasi di bangku kuliah dulu

dan sekarang Aku..
dengan penuh kasih membelai lembut seorang bayi mungil dalam dekapan
ketika aku melihat bayi mungil itu tersenyum... menangis...tertawa...
aku ingin selalu berada disampingnya...
menemani hari-harinya belajar mengerti akan dunia
melewati tiap detik waktu bersamanya mengeja arti kata dunia
bersama berjalan mengarungi rangkaian puzzle yang tercerai berai dilantai

jika aku boleh memilih... kan kupilih hari-hariku bersamamu
melewati indahnya dengan penuh kebersamaan
aku tak ingin melepaskanmu seorang diri disana wahai buah hatiku
tapi ijinkanlah ibumu ini sedikit menikmati pekerjaannya
demi sebotol susu untukmu
demi uang sakumu yang tak terpenuhi
bersabarlah sejenak...
aku akan kembali memelukmu saat aku rasa waktuku telah cukup bersamamu
dan disaat waktu telah aku rasa cukup...
aku akan pulang
memelukmu...
memberimu kecupan rindu...
membelai rambutmu yang hitam...

hanya aku pinta darimu
janganlah cepat kau beranjak dari peraduanmu



141011